OXYGEN ABSORBER (Produk Penyerap Oksigen Untuk Produk Makanan Dalam Kemasan)

OXYGEN ABSOBER

Oksigen sering tidak dikehendaki terutama pada produk makanan dalam kemasan yang sensitive terhadap oksigen karena dapat memicu penurunan kualitas seperti warna, kesegaran, dan sifat organoleptic . Proses oksidasi lemak tak jenuh yang menyebabkan ketengikan, kehilangan vitamin C, browning pada daging segar, oksidasi minyak aromatic dan pigmen  serta kerusakan oleh mikroorganisme aerobic. Untuk meminimalisir kandungan oksigen dalam kemasan produk makanan, produsen menggunakan pengemasan moteode vakum sebelum proses sealing.

Namun, oksigen dari lingkungan luar kemasan yang masuk ke dalam kemasan tidak dapat diatasi dengan metode pengemasan ini (vakum).Walaupun produk makanan dapat dikemas dengan teknologi MAP atau bahkan dalam kemasan vakum, cara-cara tersebut tidak menjamin 100% dapat menghilangkan oksigen secara sempurna. Selain itu, oksigen yang mampu menembus plastik kemasan tidak mampu dihilangkan dengan teknologi kemasan tersebut.

Untuk mengantisipasi problem di atas diperlukan penyerap oksigen yang mampu menyerap kandungan oksigen pascakemas di dalam kemasan. Produk penyerap oksigen (Oxygen Absorber) digunakan dalam berbagai bentuk seperti sachet, film plastic, label, kemasan plastic, maupun tutup botol. Penggunaan produk penyerap oksigen telah banyak diterapkan pada berbagai jenis makanan. Sebagai contoh pada daging, kue, dan teh untuk mencegah adanya perubahan warna, pada makanan berlemak untuk mencegah ketengikan, atau pada bahan makanan dengan kelembaban tinggi seperti roti serta pada kopi untuk menghindari perubahan aroma. Selain itu juga digunakan pada produk terolah minimal maupun produk segar utuh untuk memperpanjang umur simpan, termasuk dalam memperpanjang umur simpan produk 

Produk penyerap oksigen dipasarkan pertama sekali di Jepang sekitar tahun 1970an yaitu oxygen absorber yang dimasukkan ke dalam kantung (sachet). Oxygen absorber umumnya digunakan untuk menyerap oksigen pada bahan-bahan pangan seperti hamburger, pasta segar, mie, kentang goreng, daging asap (sliced ham dan sosis), cakes dan roti dengan umur simpan panjang, produk-produk konfeksionari, kacang-kacangan, kopi, herbal dan rempah-rempah.
Konsentrasi oksigen yang tinggi didalam kemasan dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme, menurunkan nilai gizi bahan pangan, menurunkan nilai sensori (flavor dan warna) serta mempercepat reaksi oksidasi lemak yang menyebabkan ketengikan pada bahan makanan

Penyerap oksigen harus memenuhi beberapa persyaratan seperti tidak berbahaya bagi tubuh manusia, menyerap oksigen di tingkat yang tepat, tidak menghasilkan zat beracun atau gas yang tidak menguntungkan atau bau, harus kompak di ukuran dan diharapkan untuk menunjukkan kualitas kinerja yang konstan, menyerap sejumlah besar oksigen dan harga ekonomis

Oxygen absorber (produk penyerap oksigen) pada pangan diharapkan mampu menjaga, mempertahankan kualitas dan umur simpan produk, serta mampu memperpanjang masa penjualan produk. Biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk teknologi ini juga diharapkan lebih rendah agar bisa diaplikasikan oleh pengusaha dengan skala kecil.

Produk Oxygen Absorber yang beredar di pasaran dewasa ini cukup banyak dan bervariasi. Contohnya adalah OxyFree. OxyFree adalah produk untuk menyerap oksigen yang berfungsi mempertahankan kualitas produk pangan dalam kemasan agar tetap segar seperti saat baru diproduksi.

OxyFree dapat diaplikasikan pada produk pangan seperti roti, kue, pastri, cake seperti kue bulan dan lapis legit, kacang, snack, kopi, permen, teh, daging olahan, buah-buahan kering, mie segar, pasta serta produk farmasi seperti vitamin, herbal tradisional, jamu, dan lain-lain.








Fungsi dan manfaat Oxygen absorber merk OxyFree pada produk makanan dalam kemasan :
  1. MENGHILANGKAN BAU TENGIK
  2. MEMPERTAHANKAN RASA DAN KESEGARAN
  3. MEMPERPANJANG UMUR PRODUK MAKANAN
  4. MAKANAN TIDAK BERUBAH WARNA
  5. MENGHILANGKAN BAU TIDAK SEDAP
Keuntungan menggunakan Oxygen Absorber bagi produsen makanan dalam kemasan adalah :
1. Mengurangi tingkat kerusakan/retur produk
2. Memberi peluang untuk ekspansi area penjualan karena masa kadaluarsa lebih lama
3. Mempermudah dalam perencanaan produksi dan kontrol inventory
4. Menghasilkan produksi dengan kualitas unggul yang aman bagi kesehatan
5. Mengurangi pemberian pengawet makanan
6. Meningkatkan kredibilitas produk dan nama produsen

Semoga bermanfaat ...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERHITUNGAN PEMAKAIAN DESICCANT KONTAINER

TOP DRY GEL